Intuisi Senja


Aku mencintai senja saat ini

Lebih dari 1 abad diantara ilalang aku hanya menunggunya

Bercanda pada camar, dan memandang cakrawala

Kadang aku iri pada langit

Ada laut yg setia memandangnya dalam bentuk apapun

Sedang aku?

Aku hanya penikmat senja yang terus menunggu tanpa kepastian

Aku mencintai senja dari segala kekurangannya

Sekalipun senja seringkali datang tanpa memberitahuku

Dan pergi tanpa bicara

Aku biasa dicanda ilalang pada pohon andalan sandaranku

Ia ada selalu disana

Menjadi sandaran kesedihanku ketika aku tak menemuimu

Memukulinya hanya karena kekesalan pada ketidakhadiranmu

Tapi ilalang salah,

Ia tak tahu seperti apa rupa perasaanku

Sekalipun angin yg setiap hari mengikutiku pun tak ku torehkan rasaku

Ilalang aku biarkan bernyanyi

Memanggilku dengan sebutan manis

Aku sudah berjanji pada senja

Untuk menikmatinya setiap hari

Meski ia datang bukan untukku

Meski ia terkhusus bukan dihadirkan untukku

Alam lebih tahu riwayat perasaan seluruh makhluh di dunia ini

Bahwa manipulasi rasa sering terjadi

Jikalau itu terjadi pada senja

Aku hanya ingin senja segera hadir

Beritahu diriku

Jangan sampai aku seperti fajar yag meirndukan rembulan

Sebab rindu tak punya hak sama sekali atas kekesalan hati

Sebelum aku menjadi batu

Sebelum aku dibawa angin

Sebelum aku melekatkan sandaranku pada pohon di ujung sana

Berdua

Untuk menikmati senyummu


Jakarta, 11 Mei 2017
@ossidduha

Komentar

Postingan Populer