MAGANG



Hai Apa kabar teman-teman semua...

Kayanya untuk membayar hutangku yang sudah terlalu lama nggak update cerita pribadi di kolom Me ini, aku bakal banyak share. Jadi jangan bosan ya baca tulisan tentang aku. Sebenarnya nggak perlu dibaca juga nggak papa sih. Cerita yang aku masukan ke dalam blog ku ini sudah melalui berbagai proses seleksi hehe. Maksudnya, ceritanya pasti nggak sembarang cerita gabut. Bukan sembarang curhat dan kekesalan sama seseorang. Pasti sebelumnya sudah aku cari tahu dulu, apa sih yang membuat ceritaku ini perlu dibaca sama orang. Jangan sampai, tulisanku muncul di blog dan membuat mereka yang baca merasa buang-buang waktu.

Kenapa aku nggak suka? Karena aku juga nggak suka membuang waktuku untuk membaca sesuatu yang nggak bermanfaat. Jadi kalau menurut kalian cerita pribadiku nggak memberikan manfaat buat kalian, yaa nggak perlu dibaca. Okey.

Ohya, jadi begini teman-teman. Aku mau berbagi cerita mengenai pengalamanku mencari tempat magang untuk mata kuliah KKP (Kerja Kuliah Praktek). Mata kuliah tersebut adalah wajib dilaksanakan oleh tiap mahasiswa di jurusanku.

Jadi di semester yang sudah semakin tua dan menjamur di kampus ini, aku sudah mulai dapat mata kuliah KKP. Yaa, sama seperti teman-temanku yang lain. Jadi wajar lah kalau aku juga ikutan ribut buat mencari tempat magang. Omong-omong, kampusku ini termasuk terkenal dan banyak link untuk magang di berbagai perusahaan. Jadi kalau kita mau magang gitu bisa minta bantuan link perusahaan lewat dosen-dosen senior. Kaya kebanyakan teman fakultasku.

Singkat cerita, karena teman seangkatanku ribut semua ngurusin magang, aku yang nggak minat berlama-lama kuliah juga harus buru-buru cari tempat magang. Kebetulan aku salah satu orang yang sangat ambisius sama suatu hal. Tentunya kalau melihat semua teman seangkatan udah mulai cari tempat magang, nggak mungkin aku bisa duduk tenang sambil lihat mereka yang sudah dapat tempat magang. Ada banyak urusan yang bikin aku ingin cepat selesai kuliah juga. Aku lumayan bosan sama kuliahku yang terlalu biasa-biasa aja, hehe. Jadi aku memang bener-bener ingin magang supaya dapat pengalaman real. 

Akhirnya, sekitar pertengahan bulan Juli, aku belajar memperbaiki CV yang pernah aku buat sebelumnya.  Aku sampe minta beberapa referensi CV yang baik dan benar untuk dijadikan contoh. Nggak cuma nanya ke orang, aku juga beberapa kali tulis kata kunci ‘cara membuat CV yang baik dan benar’, ‘cara membuat CV yang keren’, dan berbagai jenis kata kunci untuk cara membuat CV di google. Kan tadi kubilang, seserius itu dan sebesar itu ambisiku ingin ngedapetin sesuatu. Jadi aku benar-benar nggak main-main. Aku ingin dilirik perusahaan karena alasannya adalah AKU. Bukan karena dosen, bukan karena kampus, bukan karena orang dan bukan karena siapa maupun apapun. Aku ingin bisa berdiri di kakiku sendiri. Karena rasa bangga sama diri sendiri yang bisa sampe ke ubun-ubun itu mungkin nggak akan aku dapatkan kalau aku diterima karena alasan dosen, kampus atau alasan lainnya selain AKU.

Berbagai CV aku makan dan aku telan. Tapi dengan rekomendasi terbaik, aku ambil contoh CV Qori, teman SMP SMA ku (Hehe, makasih banyak ya Qor). CV dia benar-benar bermanfaat dan membuka mataku kalau CV itu harus lengkap supaya cepat dilirik. Hehe. Tapi setelah dibuat dan mau dikirim ke perusahaan, tiba-tiba aku lihat snapgram salah satu teman kampus yang lagi mampus bikin CV pake editan macam photoshop gitu. Loh, aku merasa kalah dong. Langsung kepikiran, “Masa CV gue standart banget kaya gini.” Hahaha… alhasil langsung deh nanya sama temenku itu, dia lagi bikin CV pake apa. Karena setahuku, temanku ini nggak jago main edit photoshop gitu, jadi pasti ada aplikasi yang lebih mudah buat bikin CV kan. Ternyata setelah kutanya tanya, dia bikin CV pake aplikasi web Canva. (Hehe, btw thanks Iren sudah memberiku rekomendasi dan memperlihatkan snapgram yang bermanfaat).

Alhamdulillah dalam waktu seharian penuh dengan skill edit terbatas, akhirnya CV ku jadi. CV yang lengkap dan CV dengan desain dan warna yang lumayan keren. Hehe. Tinggal buat portofolio untuk tambahan dan pendukung CV. Ohya buat teman-teman yang suka menulis, kalian beruntung banget. Dimanapun tulisan kalian berada, mereka akan menjadi penolongmu ketika kamu mau daftar kerja atau magang yang butuh portofolio berbau tulisan. Karena bisa sangat membantu dan nilai plus buatmu. Alhamdulillah aku lumayan senang menulis. Beberapa tugas kuliah juga kubuat dengan rapih. Jadi beberapa tulisan terbaik menurutku, kumasukkan ke dalam portofolioku.

Setelah semuanya selesai dan kurapihkan dalam bentuk PDF, aku mengirim ke beberapa perusahaan untuk mengajukan permohonan magang. Ternyata deg-degan banget ya daftar kerja tuh. Baru ngerasain yang namanya sedih ketika nggak ada balasan email dari perusahaan. Rasanya kayak kita udah ditolak. Aku mengirim ke banyak perusahaan mungkin sekitar 5 perusahaan.

Tanggal 10 Agustus 2019 aku dapat dua balasan email sekaligus. Senang sekali rasanya. Satu email menjelaskan kalau ternyata lowongan magangnya sudah ditutup, jadi sudah pasti aku nggak bisa masuk ke sana. Kemudian email kedua memberi pernyataan bahwa perusahaannya membuka lowongan magang untuk mahasiswa. Wah langsug bahagia aku. Senang sekali rasanya. Ohya, btw perusahaan itu rekomendasi salah satu teman seangkatanku juga untuk masuk ke sana. Udah ada dua orang temanku di sana. Berharapnya sih diterima supaya bisa kerja bareng teman seangkatan ya kan.

Tanggal 13 Agustus 2019 aku dapat email yang berisi undangan interview dari perusahaan yang kemarin mengatakan kalau mereka buka lowongan. Dengan persiapan yang matang. Baju kemeja biru cerah aku gosok, padahal mungkin bisa setahunan bajuku nggak pernah aku gosok (hehe). Bener-bener ingin mempersiapkan interview yang terbaik. Dengan sangat niat, aku berangkat dari asrama jam 06.30 dan naik kereta ke tujuan (karena menurut maps, kantornya dekat dengan stasiun). Naik kereta dengan santai yang ternyata kondisi kereta di pagi hari bener-bener kayak Train To Busan. Wah parah banget pokoknya.

Singkat cerita, lewat cara bicara yang meng-interview aku di pagi itu, aku dengar sedikit rasa keberatan. Nada keberatan dari sang kakak itu bikin aku down banget. Aku yang hari itu sedang ada masalah sama beberapa teman dekat dan nggak enak bilang ke teman yang merekomendasikanku, aku nangis (walaupun akhirnya bilang juga si, hehe). Nangis di sepanjang perjalanan kereta. Sedih aja gitu. Padahal kakaknya masih bilang dengan sedikit harapan, “Nanti kalau kamu diterima, nanti kita kabarin lewat telepon yaa,”. Nggak tau kenapa, sedih aja gitu. Sampe kelebihan rute kereta, yang harusnya transit di Stasiun Manggarai malah jalan terus sampe Stasiun Pasar Minggu (Parah!). Disitu ada beberapa pelajaran sih.
  1. Harus berusaha ikhlas sama semua keputusan Allah SWT
  2. Aku jadi ngerasain rasanya ditolak sama perusahaan. Padahal aku masih dikasih harapan.
  3. Sedih boleh, tapi cepet-cepet happy karena bisa kelebihan kereta kaya aku (hehe).
  4. Intinya Allah SWT punya rencana indah. Jadi jangan buru-buru menghakimi keputusan Allah SWT buat kita.

Ohya, omong-omong aku diberatkan sama perusahaan itu, yaitu karena di perusahaan itu sudah ada dua temanku. Jadi kalau aku ke sana, jadi nggak beragam. Dan tentunya jadwal kuliah berbarengan kita itu bikin kantor nggak akan ada yang standby. Yasudah. Aku berusaha mengikhlas seikhlas ikhlasnya.

Alhamdulillah nya ketika kita berusaha melepas dengan ikhlas, aku dapat balasan email dari perusahaan yang kemarin aku ikut kuiz dan kasih aku tiket nonton Tenki No Ko gratis (eh jadi curhat, haha). Hari yang sama, saat masih perjalanan pulang di kereta, tiba-tiba ada email masuk dari perusahaan lain yang tiba-tiba tanpa ba bi bu langsung nanya mau join magang di tempat dia apa engga. Tanpa pikir panjang dong, bodoamat dia perusahaan apa, dimana tempatnya, jauh apa engga, aku langsung jawab IYA. Yang penting diterima dulu, hehe.


Akhirnya, aku fix diterima di perusahaan yang kirim email aku waktu sedang seidh-sedihnya. Setelah dicari tahu ternyata rating perusahaannya lumayan besar, walaupun lokasinya nggak bersahabat. Yang penting pengalaman, dalam hatiku terus menghibur. Aku benar-benar senang banget. Aku dapat tempat magang di perusahaan yang lebih baik menurut Allah SWT. Tanpa interview. Dan dibolehkan minta magang dengan jadwal sesuai yang aku minta.

Allah SWT Maha Baik. Jadi jangan menghakimi Allah SWT nggak adil dan nggak baik, karena Allah SWT cuma mau tahu seberapa sabar hamba-Nya menghadapi ujian dan seberapa besar syukur hamba-Nya ketika nikmatnya dicabut.

Jadi teman-teman, berkat dukungan dari orang-orang terdekat aku sudah dapat tempat magang di saat masih banyak temanku yang masih bingung nyari dan belum dapat panggilan. Jadi buat seluruh temanku, sabar ya. Allah SWT nggak akan biarkan kita mati berdiri karena nggak diterima magang. Jadi sungguh bersabar dan bersyukurlah.

Gitu deh teman-teman. Rasanya senang sekali aku bisa merasakan nikmat Allah SWT.
Hehe…

Maaf ya, skip aja kalau teman-teman nggak suka sama ceritaku. Aku cuma ingin mengabadikan momen berhargaku ini.

Terimakasih buat (mamah, papah, adikku, Haris, Iren, Qori, Asma, Husna, Shofi, Rodiah, Peni, Nabila, Nadine, Siti, Atul, teman di asrama, Yuli, Kelas 13, mba Imas, dan semua orang yang terlibat dan ada di dalam cerita ini). Semoga Allah SWT terus jaga kita semua di dunia sampai di akhirat ya teman. 

@ossidduha
20819

Komentar

Postingan Populer