Karangan : Jatuh Cinta

 


UPDATE 2023 : ORANGNYA UDAH NIKAH MAKASIH

Mari mengarang cerita. 

Hari ini dan sejak dua tahun terakhir, aku menyukai seseorang. Orang yang kelembutan dan kebaikannya sangat susah aku jelaskan. Beberapa hal hanya terjadi padaku, dan kalau kuceritakan aku seperti sedang berkhayal. Aku nggak merasa bahwa aku orang yang cocok untuk dia, tapi aku sendiri nggak pernah tahu seperti apa cocok yang Allah siapkan buat aku. 

Cocoklogi dari berbagai kalangan manusia sukses bikin aku salah tingkah. Tapi nggak sedikit juga yang bilang bahwa aku bukan orang yang pas buatnya, begitupun sebaliknya. Soal selera kita beda jauh, soal usia juga lumayan beda jauh, soal emosi dia sangat jauh lebih baik. Jadi memang mau seperti apapun bentuk kalimat cocok, sepertinya kami memang bukan dua insan yang cocok. Kadangkala sifat kekanakanku memaksa untuk berpikir, "jauh-jauh Sid, lu nggak ada dalam kriterianya."

Sedih. Tapi aku suka banget. Aku suka semua hal tentang dia. 

Boleh nggak sih jodoh ditentukan dari tepuk sebelah tangan? 

Kadang-kadang aku juga ingin dapat yang aku mau. Walaupun pernah suatu hari dia pamerkan orang yang ia sukai. Aku nggak merasa harus cemburu, karena level nya jauh. Mau gimana pun aku harus sadar diri kalau aku bukan siapa-siapa, dan nggak ada hal apapun dalam diriku yang bisa bikin dia jatuh hati. Sikapku yang mudah marah, bicaraku yang kasar, perlakuanku yang sesuka hati, perasaanku yang tidak peka, sembronoku yang sering ikut campur masalahnya, sok tahuku tentangnya, prasangka burukku padanya, dan semua hal yang membuatku jadi tidak ada lasan untuk bisa dicintainya.

Ini soal cinta. Soal jangka panjang yang ingin aku bagikan seluruh hidupku. Soal kecanggungan yang ingin aku hentikan seumur hidupku. Tapi saat ini cuma dari hatiku. Dia? Entah. 

Aku percaya kata Allah SWT, bahwa jodoh sudah Allah tulis di Lauhmahfudz. Tapi kadang aku bercanda juga sama Allah dalam doaku, "Ya Allah, pasti nama dia kan yang ada di Lauhmahfudz"

Tapi aku sadar diri banget, usaha memperbaiki diri versi aku tuh lambat banget. Siapa juga yang mau jatuh hati sama perempuan mudah marah dan kasar. Siapa juga yang mau hidup selamanya untuk mendengar dan mendengar. Aku nangis. Nulis ini pun aku nangis. Aku bingung sebenernya, kapan ya Allah tunjukkan pelabuhan ku yang mana. Atau di sebelah mana deh, biar aku yang jemput. Aku nggak takut dijodohkan dengan siapapun. Bagi aku, cinta itu sederhana. Aku bisa dengan siapa saja jatuh cinta, pada orang yang tidak aku kenal pun nggak masalah. Aku selalu menyadari proses berkenalan yang biasanya menumbuhkan bibit-bibit suka. Jadi setelahnya, bagi aku sangat mudah menyukai orang baru. Tapi nggak tahu kenapa, yang ini tuh beda. Aku merasa, "kayanya aku jodohnya deh"

Dia nggak sempurna. Tapi aku juga jauh nggak sempurna. Aku benar-benar ingin jadi orang yang selalu tau tentang semua hal receh yang ingin ia sampaikan. Ingin jadi tawa pada semua percakapan dan leluconnya yang tidak lucu. Aku ingin jadi solusi pada semua masalah-masalahnya. Aku ingin jadi ingatan pada semua hal yang ia lupa. Aku ingin jadi alarm untuk semua hal yang ia nggak sadari. 

Ini serius loh. 

Tapi lagi-lagi aku juga hamba Allah yang penuh dosa. Seringkali aku nggak sadar kelakuanku bikin orang nggak suka aku. Tiap hari rasanya aku ingin nanya, "suka aku nggak sih?" Tapi kayanya kok buru-buru amat ya. Dan aku selalu mikir dulu, kalau jawaban dari dia enggak, berapa lama waktu yang aku butuhkan untuk lupain dia? Terus kalau jawaban dari dia Iya, aku harus apa? Nggak tahu juga harus ngapain. Cari yang lain juga nggak gampang. Makanya aku nggak pernah jadi nanya. Takut karena nggak tahu harus ngapain setelah dapat jawabannya. 

Gila sendiri ya suka sama orang. 

Ini bisa dibilang pertama kalinya suka sama orang yang sebegitunya. Kalau kata selebgram review, "sesuka itu loh gue sama dia." Mungkin ratenya bisa 10/10. Dari segi fisik suka banget. Dari segi karakter, apalagi, suka banget. Ke-nggak sempurna nya itu loh, yang bersinar banget di mataku. Sebagai orang yang cukup act of service dalam bahasa cinta, dia itu... gue banget deh. 

Sampe hari ini, kalau cek buku bahasa cinta, aku belum pernah bisa tebak bahasa cintanya dalam sehari-hari itu apa. Mungkin melucu yang tidak lucu. Atau mungkin canggung di setiap waktu. Atau mungkin ramah pada semua orang. Atau entahlah, bagi aku itu nggak penting. Yang penting, dia suka aku nggak ya? Seperti apa aku di matanya ya? Aneh nggak sih aku? Picky nggak sih aku? Berlebihan nggak sih aku? 

Tapi suruh siapa dia suka bikin aku salah tingkah. Jadi baper kan. Tapi kata orang, laki-laki emang begitu. Little things nya itu kadang dia nggak sadar bikin orang baper. Lelah sendiri mikirnya. Perempuan juga serba salah kan jadinya. Kalau kita baper, dibilang terlalu percaya diri. Kalau nggak baper, kita dianggap perempuan nggak punya perasaan. 

Suatu hari, di tengah kelelahan dan bad mood yang merajalela, pesan-pesan absurdnya jadi obat untuk kembali ceria dan senyum-senyum sendiri. Sederhana, tapi luar biasa loh. Positifnya jatuh cinta itu, sekeliling kita terlihat berwarna warni. Jatuh cinta kan nggak harus dicinta balik. Itu urusan belakang bagi aku. Yang penting aku punya dia untuk jadi alasan jatuh cintaku saat ini. 

Panjang ya cerita mengharap cinta bertepuk tangan. Padahal kalau bukan dia pun, aku sedih sih, tapi nggak papa kok. Jodoh terbaik kan dari Allah. Dan tentunya atas restu seluruh alam. Jadi kalau dia memang bukan nama yang dipilih Allah buat aku ya nggak papa. Tapi nanti tolong kasih aku ruang untuk move on ya Ya Allah. Soalnya pasti nggak mudah untuk cari yang lain. Pasti di hari hari setelah tahu dia bukan yang Kau pilihkan untukku, aku jadi mengenang masa senyum-senyum sendiri karena tingkah absurdnya, membuka arsip foto-foto momen dengannya, dan mulai nggak amnesia sama semua kalimat ciamik yang pernah dikasihnya untuk aku. 

Tapi aku serius Ya Allah. Kalau bukan dia nggak papa. Aku nggak akan marah dan kesal sama Allah, apalagi merasa nggak bersyukur. Kan cinta dari Mu buat aku lebih besar dari seluruh makhluk di dunia ini. Jadi aku nggak khawatir kalau bukan dia, masih ada Engkau yang akan menumbuhkan dan membolak balikan perasaanku untuk jatuh cinta lagi pada makhluk-Mu yang lain. 😊

Tapi kalau ada kesempatan memohon, aku masih mau pilih dia ya Ya Allah. Hehe

Sekian karangan cerita tentang Jatuh Cinta yang aku buat. Kalau kalian salah tingkah, ini cuma cerita kok. Jangan berprasangka terlalu jauh, siapa tau ini memang kisahmu. Hihi

Semoga jatuh cinta selalu bikin energi positif kita meningkat ya. Tentunya jadi menambah cinta kita kepada Allah juga. Jatuh cinta nggak dosa kok, asal tetap yakin bahwa Allah lah yang Maha Cinta. 🤍


UPDATE 2023 : ORANGNYA UDAH NIKAH MAKASIH


Salam cinta, 

Komentar

Postingan Populer