Depression
Aku
bukan apatis. Aku tidak sedang membela salah satu pihak. Aku sedang berusaha
menetralisir air supaya ia kembali normal pada suhu dan kapasitas yang sama.
Aku hanya ingin membuat kemarahan seseorang adalah sebuah siraman yang
menyejukkan. Aku sudah banyak mengalah. Aku sudah banyak melakukan hal-hal yang
tidak kalian tahu. Demi untuk membangun sebuah hubungan agar aku terlihat baik-baik
saja. Aku tidak memaksa kalau bukan seseorang yang di atasku yang memintanya.
Kalian bisa bicara seperti itu di hadapanku, tapi bagaimana? Persepsiku akan
sama dengan yang dipersepsikan kalian. Tapi siapa yang membuat kalian menjadi
brutal. Itu sebab persepsi orang lain.
Aku
sangat menghargai kalian. Aku sangat mencintai kalian. Aku hanya berusaha
membuat segalanya menjadi baik baik saja. Aku menjadi tumbal untuk kesedihan orang-orang.
Aku mencoba untuk menjadi seorang yang bisa melindungi semua orang. Tapi yang
kalian lihat malah aku seakan-akan berusaha memakan kalian dan hendak membuang
kalian kepada jurang penderitaan.
Seharusnya
yang sudah semakin dewasa paham apa artinya menjadi seorang yang tumbuh dan
berkembang. Tahu bagaimana cara seseorang menjadi semakin dewasa dan berfikir
bahwa hidup adalah sebuah pilihan. Aku mencoba memilih jalan yang keras dan
kasar, yang mungkin jika aku berjalan di
atasnya, aku seperti menikmati jurang langkah pilihanku sendiri.
Aku
tidak kuat. Aku sama seperti manusia yang lain. Yang tahu bagaimana rasanya
bersedih, bagaimana caranya menghapus sedih, dan bagaimana melupakan kesedihan.
Dan tahu persis bagaimana caranya menangis. Jadi jangan dikira aku bukan orang
yang mudah stress. Aku hanya punya tameng yang kuat. Prinsip diri yang kuat.
Dan punya gengsi yang kuat untuk mempertahankan semua kesedihan. Aku tidak pernah
meminta apapun, bahkan kasih sayang yang lebih. Aku sadar diri, bahwa mencari
kasih sayang bukan satu satunya kunci kebahagiaan. Sekalipun kasih sayang yang
dituangkan adalah sempurna.
Aku
mencoba untuk netral pada seluruh pihak. Aku tidak ingin menumpahkan kopi yang
ku minum di bajuku sendiri. Aku tidak ingin merusak tanaman yang kutanam di
kebunku sendiri. Aku tidak ingin membuang kertas yang suratnya sudah kutulis
rapi sendiri. Aku ingin semuanya berjalan sesuai alur. Sesuai dengan rencana
dan wacana terbaik yang kita buat.
Jangan
paksa aku untuk menjadi seseorang yang bukan aku. Lebih susah dibandingkan aku
harus mencintai seseorang yang tidak aku cinta. Aku adalah aku. Dan aku bisa
menjadi apapun yang aku suka. Aku merasa pilihan yang aku ambil adalah benar,
dan alur hidup yang kunikmati sangatlah bahagia. Jangan anggap aku sedih. Aku
tidak butuh motivasi tambahan. Aku masih bersyukur hati nuraniku mendukungku
dalam semua tindakan dan hal hebatku.
Aku
tidak berusaha bermain kata. Aku tidak berusaha membual tentang hidupku yang
tidak baik baik saja. Aku sangat bahagia. Dan aku sangat menikmatinya. Jangan
anggap aku tidak baik.
Sebab
aku baik baik saja.
Jakarta,
September 2018
a/n
Ossidduha
Komentar
Posting Komentar