2020 [Part 1]

 

Assalamualaikum teman semua.

Waktu ternyata cepat berlalu ya.

Setelah lama nggak mengisi konten di blog, rasanya nggak lengkap kalau tulisan ini dijadikan penutup untuk konten blog di tahun 2020 ku. Yaa, seperti yang kalian rasakan, tahun 2020 juga jadi tahun yang berat buat aku. Nggak sedikit masalah yang aku selesaikan dengan damai, daripada harus bekecamuk dan membuat perasaan jadi mudah sakit hati. Tapi nggak sedikit juga perasaan senang karena hal tak terduga yang tiba-tiba masuk tanpa permisi dan menjadikan 2020 kelamku ini penuh warna. Alhamdulillah.

Awal Tahun

[ Kukategorikan awal tahun adalah periode 4 bulan awal ]

Awal tahun diawali dengan peristiwa bencana banjir yang cukup parah di Jabodetabek.  Aku mengingatnya sangat jelas, karena di tanggal 31 Desember 2019, aku dan teman-temanku baru saja menyelesaikan tugas pengabdian sosial di Bekasi. Dan esoknya, aku dikabarkan murid muridku di Bekasi kalau tempat menginap kami kemarin selama pengabdian sosial di Bekasi banjir tinggi. Syukur nggak berhenti aku ucapkan karena Allah telah memberi kami kesempatan berbuat baik tanpa ada halangan apapun.

RIP ma phone hiks

Selain itu, di tanggal 7 hp ku jatuh dan pecah nggak terkendali. Jatuh di kampus saat selesai print out laporan KKP untuk persiapan sidang, lari karena sedang hujan dan hp ku taruh di saku jaket kemudian jatuh, basah dan pecah. Hikmahnya, Allah kasih rezeki dan bisa membeli hp baru yang lebih baik. Meski pelajarannya tetap harus berhati-hati saat melakukan apapun, termasuk berhati-hati menjaga barang. Sampai hari ini hp nya nggak dibuang, kata papah “biar kamu belajar pentingnya menjaga barang, meski Allah kasih rezeki yang lebih baik”. Ya, hp yang kubeli termasuk salah satu dreamlist ku di tahun ini yaitu hp dengan ram lebih besar dengan fungsi edit yang mumpuni supaya lebih produktif. Alhamdulillah Allah kasih itu. Terimakasih Allah.

Kemudian di bulan Februarinya, setelah aku mengalami waktu yang sangat sulit ketika magang di tiga bulan terakhir di 2019, aku menyelesaikan laporanku dan melakukan sidang dengan lancar tanpa revisi. Ini pencapaian baik yang sebelumnya nggak pernah aku duga. Ketika beberapa temanku dapat kritik saat sidang dan mendapat revisian, aku sama sekali nggak mendapatkannya. Sombongnya aku, ketika tidak mendapat kesulitan tersebut merasa tidak tertantang, padahal seharunsya aku banyak bersyukur. Astaghfirullah. Maaf ya teman-teman yang merasa tersinggung karena kesombonganku. Inysaallah aku sudah sadar dan tahu bagaimana cara bersikap di kemudian hari. Terimakasih Allah.

Bulan Februari juga Alhamdulillah aku bisa melakukan rekreasi alam yang Masyaallah sangat membuatku penuh syukur. Di awal bulan aku pergi ke Anyer beberapa hari persis setelah sidang. Kemudian, menjelang akhir bulan bisa bareng-bareng pergi ke Bandung. Salah satu wujud dreamlist ku di tahun ini juga yaitu ke gunung, walaupun masih gunung Tangkuban Perahu yang kata banyak orang ‘bukan gunung’. Persetan omongan orang. Hehe. Juga ke kawah putih dan sedikit bersenda gurau sehari semalam di vila. Masyaallah. Dan di vila ini jadi momen sekali-kalinya berenang di tahun ini. Haha. Pokoknya Alhamdulillah banget banget. Kalau temen temen mau lihat dokumentasinya, bisa mampir ke dokumentasi singkay di youtube ku klik link ini yaa >> https://www.youtube.com/watch?v=v6wL9hOtaHA&t=23s


My Februari

Selanjutnya bulan Maret yang sungguh menjadi bulan terberat kami semua sebagai tenaga pendidik. Awal Maret ini, kabar Covid-19 sudah mulai menyebar dan menggemparkan Indonesia. Pemerintah mulai ambil tindakan dengan memberikan wacana sekolah daring yang akhirnya benar-benar terlaksana di minggu ketiga bulan Maret. Anak anakku di asrama dipulangkan ke rumah pada tanggal 17 Maret.

[ Maaf, seperitnya aku ingin cerita lebih panjang di bulan Maret ini ]

Alhamdulillahnya, sekolah kami selesai melaksanakan tes pendaftaran siswi baru di tanggal 8 Maret. Meski pelaksanaan survey ke rumah calon siswi jadi sangat terhambat akibat kondisi ini. Yayasan harus mengeluarkan uang lebih karena harus membayar orang dari luar untuk men-survey rumah calon siswi. Demi keamanan kami semua. Demi kenyamanan tempat tinggal kami semua. Ini cukup berat untuk kami. Untuk saya secara pribadi yang sangat terbiasa dengan suasana ramai anak-anak di asrama. Serta kepayahan teman-teman pendamping dalam menangani masalah anak anak selama pembelajaran daring. Hikmah terbesarnya adalah kesabaran. Allah ingin memberitahu bahwa tiap manusia sebenarnya bisa bersabar, dan tentunya bisa beradaptasi dengan kegiatan apapun. Asal positif, bermanfaat dan bertawakal kepada Allah.

Dari bulan Maret ini juga, kami belajar banyak hal. Orangtuaku yang harus ikut dipulangkan ke kampung halaman, pembelajaran daring untuk anak-anak, dan berhenti dari segala aktivitas di luar asrama yang salah satunya adalah kuliah tatap muka. Di bulan ini adaptasi karantina di rumah dimulai. Pandemi makin meluas. PSBB ketat diterapkan seluruh Indonesia bahkan dunia. Semua aktivitas tatap muka ditutup. Sekolah daring, kerja di rumah, warung-warung kecik ditutup, penggunaan masker menjadi wajib, serta tenaga medis dan duta rebahan yang mendadak jadi pahlawan.

Berat sekali. Tugas adaptasi terberat.

Kemudian bulan April, bulan bersejarah banget karena aku sempat ada masalah dengan Mamah (pertama kali seumur hidup). Meski awalnya aku berdebat dan merasa aku yang benar, tapi alhamdulillah setelah nanya sama orang yang lebih bijak hati aku terbuka. Mamah benar dan segala percikan debat nggak bermutu itu asalnya dari mulutku. Maafin Ossid ya Mah, yang meski tanpa diminta Mamah nggak pernah anggap ‘masalah’ waktu itu sebuah masalah. And Ramadhan is coming. Masyaaallah. Ramadhan ter-masyaaAllah. Hangat dan penuh perjuangan.

 

Tengah Tahun

[ Kukategorikan tengah tahun adalah periode 4 bulan tengah ]

Masuk bulan Mei yang paling diingat adalah momen lebaran pertama kalinya seumur hidup tanpa keluarga dan di asrama aja. Momennya sangat nggak menyenangkan. Aku dalam kondisi nggak shalat, pagi sebelum shalat ied udah kena marah, dan bulan sebelumnya ketika ultah mamah juga berdebat. Jadi kurang hangat suasananya. Aku bete sepanjang hari, sampai nggak mau pakai baju lebaran, menghabiskan waktu di dapur dan super gloomy.

Sebelum akhir lebaran, salah satu kami sakit dan mengharuskan kami berjaga jaga dengan menempati kamar normal 8 orang jadi berdua saja, shalat dilakukan di kamar kecuali shalat tawarih, makan berjarak, dan dilarang keluar kamar sama sekali selama dua minggu. Karena gabut, di bulan ini aku banyak banget menamatkan chapter anime, dan menulis cukup banyak di blog. Yang mau baca tulisannya bisa klik link ini yaa >> https://ossidduha.blogspot.com/2020/05/ . Ada 7 artikel dalam 1 bulan ini dan ketika lihat kembali merasa bangga karena produktif. Hehe. I love Me :)

Super love
Bulan Juni cukup jadi bulan yang sederhana. Nggak terlalu banyak bekerja, dan melakukan aktivitas berat. Aku menulis puisi untuk mamah, karena rasa berslaahku yang tinggi. Kalian bisa cek di link ini ya >> Rindu Sendu. Di bulan ini banyak istirahatnya dan lebih banyak aktivitas di dalam asrama aja. Hal terpenting di bulan ini adalah, aku diundang teman SMP ku, Dina, untuk hadir sebagai pembaca Quran di pesta resepsi pernikahannya. Makasih banyak ya Din sudah percaya ke aku. Partner sartilku, Husna. Big thanks Husna, sudah membersamai momen ini. Love.

Ah Juli. Ini adalah bulan ter-banyak pekerjaan. Puncaknya di tanggal 8 Juli diamanahkan menjadi tim pembagian rapot, pembagian laptop, dan pemapar e learning untuk siswi regional Cilacap. Ini jadi momen pergi terjauh selama pandemi, bareng Ibu, Shofi dan Nadine. Saat di sini juga sebenarnya adalah puncak drop karena aku flu berat dari badan panas waktu di hotel, suara hilang setelah presentasi sampai beberapa hari, dan sempet takut Covid-19 karena bulan ini banyak banget kegiatan dan ada agenda ke luar kota. Alhamdulillah, dua kali tes rapid hasilnya negatif. Alhamdulillah ‘ala kulli hal. Masyaallah.

Agustus. Mulai bulan ini, aku dan teman-teman diijinkan untuk kegiatan outdoor. Hal terseru yang paling diingat adalah HUT RI ke-75 yang super exited banget dan super seru. Ini adalah pertama kalinya alumni kuliah bisa mengikuti lomba-lomba super receh tanpa peduli jadi panitia ini dan itu. Jujur setelah lulus SMA, nggak pernah bisa lomba seperti pada umumnya karena harus jadi panitianya anak-anak. Jadi ini super seru banget. Aku juga bikin dokumentasi mini di youtube ku, link nya di sini klik yaa >> https://www.youtube.com/watch?v=rsx6-scJXnY&t=112s

Bonus hehe

_________________________________________________________________

Oke. Udah 1238 kata dan sepertinya ini sangat panjang. Cerita selanjutnya akan kusambung di artikel 2020 [Part 2]. Terimakasih banyak teman teman sudah mau membaca kegabutanku dan keisenganku menulis. Oya, btw nanti ada beberapa dreamlist di tahun ini apa saja yang tercapai, yang tidak tercapai, serta yang datang tak terduga. Hehe

Big love to you all.

Oya, btw aku cukup aktif di 3 media sosialku yaitu :

Instagram            : https://www.instagram.com/ossidduha/
Yotube                 : https://www.youtube.com/channel/UCl-51WA92-nbl8Sv3D7yjTA

Dan Blog tentunya.

Silahkan mampir ke rumahku yaa. Siapa tahu kita berjodoh.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Salam sayang,

Ossidduha
27122020            

Komentar

Postingan Populer