[Berpendapat: #3] Take it Easy
Bahasa gaul Inggris yang sekarang jadi andalan banyak orang untuk nggak usah terlalu peduli sama suatu hal. Biasanya kalimat pendek ini banyak dipakai para sahabat untuk menenangkan temannya yang baru selesai curhat bombay dengan alasan supaya nggak terlalu sedih atau kecewa. Bahasa gampangnya sih, “Abaikan aja” atau “Santai aja lah”. Ya begitulah sekiranya.
Di sisi kemanusiaan dan perasaan, kalimat ini memang bagus banget buat kalian yang suka ngerasa insecure, gampang sedih, sering takut dan hal hal negatif lainnya yang membuntuti perasaan kita. Aku sendiri sering melontarkan kalimat ini ke temen temen, begitupun sebaliknya.
Tapi seringkali kalimat Take it Easy ini juga dipakai untuk mengabaikan syariat atau ketentuan Allah. Misalnya kita maunya nurutin ego buat marah-marah, yaudah Take it Easy aja kalo itu memang kemauan lu dan bikin lu bahagia. Hmm, menurut gue ini penyimpangan makna sih. Ibaratnya, ada loh solusi yang lebih baik dari marah-marah, kenapa harus menggunakan kalimat Take it Easy untuk menyelesaikan masalah dan menghalalkan marah-marah dengan alasan meraih kebahagiaan. Allah itu yang paling tahu bentuk kebahagiaan kita bagaimana, dan bahkan kita bisa minta hiburan dari Allah. Dengan berdoa, shalat, atau amalan-amalan lainnya.
Ini contoh dangkalnya. Yang lebih mengecewakan lagi adalah banyaknya kasus divorce di Indonesia sekarang ini yang dilakukan sama laki-laki atau perempuan, yaa kebanyakan perempuan sih. Terus dalih kalimat penguatnya, ya Take it Easy aja. Ditambah sedikit bumbu, “Yang tahu cara bahagiaku adalah aku, jadi menurutku ini adalah jalan bahagiaku dengan aku nggak peduli sama perkataan orang lain”
Hmm, divorce ya. Ini mainnya udah jauh banget sih. Kalau memaknai perasaan tanpa kekuatan iman, maka segala hal yang buruk bisa dianggap baik loh. Ini perlu hati-hati banget. Bahkan aku pernah baca dan dengar sebuah opini tentang, “Why should we be ashamed of divorce?”. Kenapa sih kita takut bercerai, padahal kan sebuah hubungan itu nggak selalu baik-baik aja.
“Kalau kita memutuskan untuk bercerai memangnya salah. Banyak orang terlalu takut bercerai dengan alasan anak, keluarga, atau tetangga. Takut dinyinyirin tetangga, atau alasan sayang anak paling banyak dipakai. Padahal Take it Easy aja kalau memang kamu merasa itu yang terbaik dan bikin kamu bahagia saat ini.”
Kata beberapa tokoh publik.
Sekarang kan lagi banyak banget ya perempuan di seluruh dunia yang saling suport satu sama lain dengan cara memberi opini motivasi dan penguatan diri. Ini bagus banget sih. Salut banget karena di kondisi perempuan saat ini yang banyak kena pelecehan, kurang suport system, sampe di titik mereka susah percaya pada diri sendiri, semua perempuan bersatu. Kampanye nya ringan tapi berbobot dan biasanya banyak di media sosial pribadi atau perorangan hingga komunitas.
Terlepas dari semua opini baik dan buruknya, aku sangat apresiasi semua tindakan dan usaha baiknya. Tapi, tapi, tapi... plis banget nih terutama aku berdakwah untuk yang muslimah untuk tetap on the right side ngikutin syariat yang sudah ditentukan Allah. Ingat, kita memang harus punya penguatan dari berbagai sisi, tapi Allah adalah pusat segala keluh kesah dan petunjuk. Ibaratnya, Allah itu teman curhat yang paling bisa diandalkan lah.
Coba deh sedikit merenung dulu. Soal divorce aja. Kalau kita sembarang Take it Easy tanpa cek dalil dan merenungi ayat-ayat Allah, yaudah bablas, kalo kata setan “Hello my friend, welcome to the jungle”. Take it Easy ini yang sering bikin kita nggak sadar bahwa setan itu udah nunggu-nunggu banget keputusan tanpa dalil kita. Padahal kan dalam potongan terakhir QS An-Nisa ayat 19,
وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرً
“...Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."
Bersabarlah. Ini sih kata terpenting untuk teman-teman yang saat ini posisinya sedang kebingungan divorce nggak ya. Ujian Allah itu luas, apalagi buat rumah tangga. Waktu pacaran aja banyak orang gonta ganti pacar dengan alasan nggak cocok, tapi kan nggak etis kalo nggak cocok itu dijadikan alasan dalam perpisahan rumah tangga juga. Yaa walaupun aku juga nggak setuju dengan perlakuan selingkuh atau perlakuan buruk pasangan kita, sometimes kalau itu terjadi di aku (Naudzubillah).
Tapi maksudku tuh, Allah Maha Tahu dan bahkan kemungkinan terburuk aja udah dicariin solusinya sama Allah, tertulis jelas di dalam Al Quran. Kalau teman-teman mau memperkaya ilmu mungkin bisa sekalian cari tafsirnya. Jangan lupa cari pembimbing juga buat bahas tafsir Qur’an atau hadist.
Ya intinya begitu. Aku tahu mungkin nggak mudah buat teman-teman semua yang sedang ada di posisi ini, tapi ALANGKAH LEBIH BAIKNYA, kalau kemauan yang kita turuti adalah kemauan Allah juga. Aku berdoa untuk semua wanita di seluruh dunia, semoga kita bisa mendapatkan hak kita dengan proses yang manis dan bahagia. Amiin.
Oke back to Take it Easy.
Di QS Annisa ayat 19 ini juga di kalimat akhir adalah, “Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” . Nah ini hampir sama kayak QS Al Baqarah ayat 126 yang artinya, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.
Sungguh ini tuh couple ayat banget yang selalu sukses bikin aku mikir dua kali kalau mau memutuskan suatu tindakan konyol. Allah itu Maha Tahu, bahkan bahagia dan sedih kita di dunia ini aja udah Allah atur. Selalu ada kemudahan dalam setiap kesusahan. MasyaAllah, kalau kita mau bahas seberapa romantisnya sih Allah sama hamba-Nya, ngebahas ayatnya nggak akan habis. Allah itu perhatian banget sama kita, tapi seringkali kita yang nggak peduli sama pertolongan Allah.
Keseringan Take it Easy, bisa jadi. Sampai hati kita mati sama nikmat-nikmat Allah yang seharusnya bisa kita sadari dan membuat kualitas hidup kita di dunia jadi lebih baik. Seharusnya, dampak positifnya Take it Easy adalah kita semakin abai sama omongan orang tentang kebaikan-kebaikan yang kita buat. Misal ketika teman-teman berbuat baik terus malah dibully sama banyak orang, dibilang cari perhatian lah, nggak diakui, dibilang panjat sosial, dan ghibahan atau fitnah negatif lainnya, ya sikap yang harus kita ambil adalah Take it Easy girl.
Ibaratnya kita tuh lagi ngerjain setan pake bahasa gaulnya kita sekarang, dengan tujuan mendekatkan diri kita kepada Allah. Jadi oke banget kan kalau kita bisa pake kalimat Take it Easy untuk kebaikan. Untuk amalan yang sekarang lagi temen-temen tekuni tapi mungkin nggak dilihat sama orang lain, nggak diakui, bahkan dibully karena dianggap caper dan lain sebagainya.
Salah satu kalimat kekinian yang sekarang lagi dipake banyak orang juga adalah, “Kita nggak bisa bikin semua orang senang”. Nah ini juga salah satu rekomendasi quotes banget yang aku nggak tahu dari mana dan siapa asalnya. Ini bentuk definisi Take it Easy juga sih sebenernya. Karena dengan kalimat ini maka seharusnya kita nggak perlu pengakuan orang lain untuk melakukan apapun yang kita suka dan mau, asal kebaikan yaa.
Beda Komen (Negatif) dan Nasihat
Nah menurutku, cukup sih kalau kita udah tahu tujuan Take it Easy kita itu ke mana. Mindset yang perlu diubah lagi adalah, bedakan antara komen (negatif) dengan nasihat. Kadangkala komen negatif juga berguna untuk meningkatkan kualitas konten positif dalam hidup kita. Tapi sekali lagi, kalau komentar itu menganggu hidup kita dan malah menurunkan kualitas hidup kita lebih baik, Take it Easy aja. Cari nasihat dan kritik positif dari orang lain.
Kalo prinsipku ya. Aku selalu dengerin semua komentar orang, baik atau buruk, negatif atau positif buat aku, bahkan yang ibaratnya toxic pun aku dengerin, tapi Alhamdulillahnya aku bisa mulai abai sama siapa yang ngomong dan seberapa lama energi negatifnya bertahan di aku. Jadi komentar negatif pun aku dengerin, karena aku tipe orang yang butuh masukan orang. Aku baperan, tapi sesaat. Alhamdulillah nggak berlarut larut, dan aku bisa ambil positif maknanya dari kalimat komentar itu dan diubah jadi nasihat buat diri aku sendiri. Pada akhirnya, yang sebenarnya menasihati aku adalah diriku sendiri, tapi lewat perenungan komentar orang.
Iya nggak mudah. Tapi mungkin teman-teman bisa coba sedikit-sedikit.
Tujuannya apa? Tujuannya adalah, agar gerakan Take it Easy yang teman-teman terapkan sekarang juga nggak salah jalan. Kalau kita selalu Take it Easy sama yang diomongin orang, ya kita jadi manusia egois dong. Seakan-akan Anda hidup untuk diri Anda sendiri. Tiap orang pasti butuh penilaian dari orang lain, butuh nasihat dari orang lain. Kalau belum bisa sampai ke tahap ikhlas dengerin komentar (negatif), ya berarti jangan menutup diri untuk menerima bahkan meminta nasihat orang lain. Percaya deh, kalau kita punya sahabat atau guru atau siapapun yang bisa kasih kita nasihat, maka mereka juga nggak segan akan selalu ada buat kamu di kondisi apapun.
Sekali lagi ya, bedakan komentar (negatif) dengan nasihat.
Kita hidup beribadah dan berbuat baik itu tujuannya adalah agar diakui oleh Allah. Nah, ini nih Take it Easy yang dimaksud. Take it Easy sama hal-hal yang nggak berhubungan dengan capernya kita sama Allah. Insyaallah kalau niatnya memang karena Allah, semua perlakuan baik kita nggak mungkin diabaikan sama Allah. Allah nilai kita langsung. Allah catat.
Oke. Take it Easy untuk berbuat baik meski nggak dilihat sama banyak orang. Take it Easy sama komentar hijrah kita kepada Allah. Take it Easy dengan memperjuangkan hak-hak Allah yang nantinya akan berbalik Allah akan memberikan hak-hak kita.
Plis Take it Easy on the right side.
Terimakasih everyone. Salam cinta dari aku
Ossidduha
7221
Komentar
Posting Komentar