Mulai dari Awal
Kamu pernah baca puisi puisiku nggak?
Pernah tau makna ekspresi wajahku ngga?
Pernah nanya kenapa aku suka kamu nggak?
Nggak pernah kan.
Tapi kamu berani mengambil persepsi yang jauh tentang aku. Kita ini dua manusia yang bertemu karena angin. Tidak ada paksaan dalam pertemanan kita.
Perjumpaan kita juga nggak bisa dimaknai dengan apapun. Karena terlalu mengalir. Terlalu biasa saja. Terlalu standart untuk dijadikan momen spesial.
Seharusnya, kalau terjadi suatu masalah pribadi, hubungan kita nggak bisa dijadikan alasan untuk saling menjauh. Kita kan teman. Tanpa perasaan, dan tanpa hal hal spesial di dalamnya. Jadi kalau masing masing dari kita jujur, tentu nggak akan ada yang berubah dari hubungan kita. Kita tetap teman kan?
Baca juga cerpen kopi yang bikin baper, klik di >> "Secangkir Kenangan Flatwhite"
Tapi hubungan yang aku kira akan bertahan lama ini salah. Tiba tiba saling menyalahkan. Tiba tiba merasa nggak enak. Tiba tiba saling menghitung hitung. Tahu-tahu, kita sudah saling menjauh. Jauh sekali. Bahkan untuk merangkulmu kembali, aku perlu mematah gengsiku dulu. Berpura pura tidak peduli. Saling pandang, padahal kita pecundang.
Oya, maaf. Mungkin kala itu aku terlalu terbawa emosi. Menganggapmu memanfaatkanku yang saat itu menyukaimu. Padahal, seharusnya kalau aku menyukaimu, aku tidak perlu takut untuk dimanfaatkan. Ternyata perasaan sepihak nggak pernah menguntungkan siapapun ya. Maaf. Kita jadi mulai renggang sejak aku sering terbawa emosi.
Aku akui ini kesalahanku.
Tapi bisa nggak, hal hal yang menyenangkan seperti waktu pertama kali kenal kita ulang lagi. Kita mulai dari awal lagi. Aku berjanji akan mengesampingkan ego tentang perasaan sukaku yang terus kubawa kemana mana. Bisa nggak?
Aku takut, salah satu alasanmu tidak lagi hadir di kelas adalah karena aku. Karena aku sudah sok tau dan melemahkan semangatmu kala itu. Padahal aku seharusnya yang paling tahu, posisimu sedang benar benar dilema. Dan sekarang, semangatmu patah.
Baca juga cerpen anak yang menegangkan klik di >> "Bunga Bangkai Ncung"
Setelah berbulan bulan tanpa kabar, aku baru sadar. Ternyata perasaan sakit hati itu perlu. Seperti menjadi warna hitam diantara putih dan merah jambu. Sikap mengesalkanmu yang membuatku marah sangat kutunggu. Hadirmu yang menjadikanku selalu patah hati dan sakit hati merasa dituduh rasa, ternyata juga kunantikan.
Bagaimana cara membujukmu untuk kita mulai semuanya dari awal lagi. Untuk tidak peduli pada apa dan siapa bentuk permintaannya. Selalu berusaha santai saat dimintai tolong. Kita kan teman. Nggak salah kan kalau kita saling membantu.
Bagaimana?
Kita mulai dari awal lagi ya,
Dari aku yang baru sadar. Bahwa berteman denganmu adalah anugerah.
Baca juga puisi rima masih hangat klik di >> "Cuma RIma Puisi"
Ossidduha
1719
Sungguh aku jatuh hati sma tulisan kmu sid💎🙆
BalasHapusAh... Miah makasih udah mau baca dan ninggalin komen. Terharu aku...
HapusBolehlah mulai dari NOL ya ^ ^
BalasHapus😍 haha...
Hapus