SILUET CINTA MUSIM PANAS




Wahai permukaan

Seperti apa rasanya angin laut musim panas 
                                                          
Duduk di bawah pohon kelapa yang melambai

Di bawah hangatnya terik matahari

Sambil memandang siluet cinta di tepi pantai

Seumur hidup aku di bawah laut

Hanya memandang mutiara hitam yang berkarisma

Makan malam dengan paus yang gagah

Berkencan dengan hiu yang perkasa

Menggandeng capit kepiting merah yang kuat

Bukan!

Bukan mereka semua yang kudamba

Bukan mereka semua yang kutunggu

Wahai permukaan

Setiap hari satu centimeter di bawah permukaan

Kutunggu angin itu datang

Berkhayal bisa duduk di bawah pohon kelapa yang melambai

Di bawah hangatnya terik matahari

Sambil memandang siluet cinta di tepi pantai

Ah, siluet cinta

Memandangmu dari belakang saja...

Aku sudah cukup bahagia

Ossidduha 
Jakarta, Desember 2016

Komentar

Postingan Populer