TUHAN BERCANDA


"Sid, bareng ya"

Suara ketukan sepatu yang awalnya terdengar sember tiba tiba berubah nyaring. Kutunggu setiap hari. Sampai lupa langkah itu bukan untukku.
Hadiah ulang tahunku dua tahun lalu adalah kamu. Itu kata Tuhan dalam mimpiku. Tapi ternyata Tuhan hanya menghibur. Membuang sendu dua tahun laluku.

Aku tidak salahkan Tuhan. Yang kupikirkan, bagaimana mungkin aku tidak tahu Tuhan sedang bercanda. Aku malu. Menutup muka dan ingin pergi.

Kata katamu tidak banyak. Jelas berarti aku yang terlalu banyak berharap. Dari sendu sendu yang lalu. Yang sudah mati matian aku tinggalkan, dan berusaha bertemu dengan yang baru. Yang dapat membuatku menjadi manusia lebih berharga. Kamu.

Sejajar di perjalanan ternyata bukan jaminan untuk sebuah rasa. Aku hampir bodoh. Membalas lambaianmu yang ternyata kau tidak enak mengatakan bahwa lambaian itu bukan untukku.

Shit!

Aku tidak minta balas budi.
Menjauh tanpa alasan juga salah.
Merangkulmu tanpa alasan yang jelas,
Memangnya aku gila!
Sudah tau kamu kemarin bergandengan dengan tangan pendeknya.

Sudahlah. Aku ini memang nomor dua. Andalkan aku hanya di urusan keduamu. Yang tidak terlalu penting untuk dibicarakan berdua.

Aku tidak punya waktu untuk marah,

Terimakasih

-12119-
Ossidduha

Komentar

Postingan Populer