#AKU EP.05 - "CUMA PAKAI RANSEL"
[[CURHAT MODE ON]]
Assalamualaikum Teman semua.
Alhamdulillah akhirnya terbit
juga setelah beberapa hari ini nggak menulis karena aku sedang banyak sekali
pekerjaan (anjay). Gimana karantinanya? Masih lancar kan. Puasanya gimana,
lancar juga kan. Terlepas dari segala isu dan permasalahan yang trendingnya nggak habis-habis di twitter,
semoga kalian selalu sehat jasmani maupun rohani ya semuanya.
Hari ini lagi agak badmood.
Pengen nge-take down beberapa
tulisan, tapi pikir-pikir dulu. Soalnya sebenarnya cuma ingin berbagi aja
niatnya, tapi takut ada yang salah tafsir dan malah berakibat nggak baik. Tapi
kalian nggak usah peduli karena itu masalah pribadiku, dan sekarang aku mau
sedikit berbagi lagi.
Kalau bepergian ke suatu tempat
pasti teman-teman bawa tas kan. Misal ke kampus, main ke rumah temen, hangout, makan, kondangan dan lain-lain.
Nah aku juga sama kaya kalian. Cuma ada sedikit kebiasaan yang kata orang agak
aneh dari aku yaitu aku hanya pakai ransel. Yap itu bener. Aku cuma pakai
ransel untuk semua jenis pergi-pergiku. Aku nggak pernah pakai sling bag atau tote bag atau tas lainnya.
Aku memang punya satu tas
slingbag warna abu-abu. Bentuknya kotak tipis dan biasa banget lah pokoknya.
Tapi itu hanya dipakai untuk berpergian jarak dekat. Misalnya ke warung atau
pergi yang jaraknya nggak lebih dari 3 jam. Pernah sih sesekali dibawa pergi
lama, tapi kalo acaranya emang main-main doang atau aku sedang dalam keadaan
nggak shalat (karena nggak harus bawa mukena). Tapi selain itu, aku nggak
pernah ajak dia jalan-jalan jauh. Sekalipun dibawa bepergian jauh, dia jadi tas
kedua. Karena aku bawa ransel untuk barang dan dia kupakai untuk taruh hp,
uang, kartu atau barang kecil lainnya biar praktis.
Tapi selebihnya enggak.
KENAPA SIH PAKAI RANSEL?
![]() |
Ini waktu pergi ke Bandung. Tetep bawa ransel, padahal perginya cuma seharian. |
Nah ini banyak banget yang nanya.
Banyak orang bilang ransel itu ribet dan berat. Dan mereka bilang, ransel itu
nggak enak dilihat ketika kita udah pakai baju yang simple atau gaun (gamis misalnya). Yaa, menurutku perkataan mereka
benar banget. Aku juga (kadang) merasa seperti itu. Kadang sering nggak match sama baju, sepatu atau riasan yang
udah aku pakai. Tapi nggak tahu kenapa, aku nggak bisa banget nggak pakai
ransel. Dan soal penampilan, aku kelewat bodoamat si sama semua yang dipakai. Yang penting rapih, gitu aja.
Seakan-akan ada banyak barang
yang nggak kebawa kalau aku pakai tas selain ransel. Tentu muatan tas ransel
jauh lebih besar dibanding tas-tas lainnya. Bisa pakai tote bag sih, lebih simple juga, tapi aku nggak suka karena tali
yang cuma nyantel di satu pundak itu bikin pegel satu pundak doang. Semisal aku
bawa botol minum, dan itu bener-bener berat banget dibawa jalan kalau tali
tasnya cuma di satu pundak. So, makanya aku nggak pernah pakai tas selain
ransel.
Kemudian, alasan lainnya lagi
karena aku sering bawa netbook. Karena cuma punya netbook (next laptop amin),
jadi aku sering banget bawa dia. Terutama sejak magang, aku selalu bawa netbook
kemanapun aku pergi, sekalipun liputan yang lari-larian. Tapi juga ke kampus
sering bawa netbook, walaupun lebih sering nggak dipakai. Alasan utamaku bawa
netbook ke kampus adalah karena di kampus sering ada jam kosong, dan menurutku
percuma kalau selama jam kosong gabut gajelas buka-buka medsos doang. Jadi
netbook berguna untuk lebih produktif, kerjaan kantor juga bisa dikerjain di
kampus. Gitu maksudnya.
Tapi
selama ini, bawa netbook lebih ke jaga-jaga aja sih. Soalnya lebih sering nggak kepake,
alias kalo udah di kampus malah ngerumpi. HAHA
Lalu
alasan selanjutnya karena supaya kalau ada barang yang dibeli, nggak perlu
pakai tas tambahan. Misalnya kalau pulang berpergian, temen asrama sering nitip
beliin ini itu. Jujur aku malu banget bawa barang belanjaan ditenteng, wkwk.
Gatau kenapa dan sejak kapan, tapi malu banget. Makanya biasanya semua barang
yang kubeli langsung aku masukkan ke ransel.
Ohya! Salah
satu alasannya juga karena dulu sewaktu masih jadi anak sekolah di asrama, sering
dilarang belanja di luar, karena di asrama ada koperasi. Akhirnya tiap belanja
jajan atau kebutuhan di luar, barangnya selalu dimasukkan ke ransel supaya
nggak ketahuan hehe. Dan kebiasaan itu ternyata masih dipakai sampe sekarang,
meski aku udah bukan anak sekolah. Hehe.
![]() |
Ransel yang sama. Dipakai waktu jalan-jalan ke Kota Tua. |
SATU TAS AJA CUKUP
Ransel yang kupakai warnanya
selalu gelap. Misal paling terangnya aku punya ransel adalah warna jins biru
tua (itu karena dibeliin dan itupun jaman SMP). Selebihnya semua tasku warnanya
biru dongker, abu tua, atau hitam. Nggak tahu kenapa malu pakai tas warna
warni. Dan ketahuilah, nggak seperti cewe-cewe pada umumnya, aku hanya pakai
satu jenis tas untuk jangka waktu yang lama. Paling sebentar aku pakai tas
warna abu tua ransel lumayan besar selama dua tahun dari aku pertama kuliah
sampai semester sebelum magang. Dan itu aku pakai ke kampus, ke kantor, ke
kondangan, ke rumah temen, ajang main, dateng ke acara dan semua tempat yang
aku kunjungi, meski cuma main. Selebihnya, tasku awet dipake sampe rusak. Haha.
Bulan Agustus 2019 aku baru ganti
tas karena aku mulai magang. Karena magangku reporter yang kejar liputan sana
sini, jadi aku ganti tas ransel agak kecil yang muat netbook biar nggak ribet.
Karena itu peralatan wajib tempur saat magang. Dan asal kalian tahu, tas ransel
yang kubeli itu adalah tas anak wkwk. Jadi aku beli tas ransel di marketplace online dan nyocokin ukuran
lebar tasnya. Tapi aku nggak sadar kalau ada tulisan di belakangnya yaitu : for
kids. Haha. Tapi Alhamdulillahnya tas nya cocok dan ukurannya beneran
pas, cuma minus di talinya aja, kecil banget. Jadi paling pol itu panjangnya
cuma sepunggung. Jadi kaya kura-kura gitu kalo dipake. Hehe.
Tapi nggak papa. Aku suka, karena
terlihat lebih simple dan ringan karena nggak memble-memble (itu loh sebutan
untuk tas yang gantung gantung karena talinya panjang).
![]() |
Ya, gue yang ungu. Tas Ransel For kids yg kubilang wkwk. |
Alasan lain kenapa aku hanya
pakai satu ransel yang itu-itu aja adalah karena aku PELUPA. Akut. Jadi kalau
sering gonta ganti tas, aku bisa lupa mindahin barang wajib yang ada di tas
sebelumnya. Dan alhasil aku sering ketinggalan barang gitu. Dan karena aku juga
sangat setia – huek, jadi memang aku selalu nempatin beberapa barang wajib yang
nggak akan keluar dari tas. Jadi di rumah aku punya barang itu juga dan nggak
perlu ngeluarin yang ada di tas.
Sepertinya tulisan “Whats in my
bag?” perlu dibuat juga deh ya. Soalnya aku memang ada beberapa barang yang
nggak akan keluar dari tas, dan itu sangat wajib. Nah ini juga yang jadi alasan
lainnya, karena aku selalu bawa barang banyak. Jadi barang wajibku itu cukup
banyak dan muatannya juga cukup berat, nggak akan mungkin bisa dibawa pake tas
kecil. Makanya aku selalu pakai ransel, biar barang wajibku tanpa terkecuali
terbawa setiap hari.
***
Gimana? Ada yang samaan kayak
aku?
Jujur, aku ke kondangan juga
pakai tas ransel (tapi nggak ada niat buat nyolong makanan catering yaa, wkwk).
Nggak tahu kenapa, kadang nggak sengaja atau lupa, tapi pernah juga disengaja.
Intinya ada beberapa barang yang harus dimasukin ke tas, dan itu akan ringan
kalau dibawa pakai tas ransel. Maka itu aku selalu pakai ransel.
Nah kayanya alasan utamaku bawa
ransel juga karena isi tasnya. Kayanya bakal seru kalau aku kasih tau apa aja
barang wajib di tasku. Next artikel
deh.
Oke see u semua.
Semoga kalian selalu sehat, dan
Mohon Maaf lahir batin yaa. Taqobalallahu Minna wa minkum, taqobbal ya kariim.
Minal aidzin walfaidzin. Mohon maaf lahir batin. Semoga amal ibadah kita selama
puasa menjadi berkah untuk kita semua. Amin-Amin. Stay save semuanya.
Yang nggak pulang kampung di
pandemic ini, kita sama. TOS. Semoga suasana lebaran yang beda di tahun ini
bisa mendatangkan banyak hikmah untuk kita semua. Amiin.
Salam Sayang
Ossdduha
Jakarta, 19520
Komentar
Posting Komentar